Jumat, 13 Mei 2016

Cerita Gangbang Ibu Muda Cantik Lagi Birahi Berat

Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Ngentot Terbaru – Cerita hot seru – Kisah nafsu panas deskrip dengan judul " Cerita Gangbang Ibu Muda Cantik Lagi Birahi Berat " yang sudah pasti seru dan dijamin dapat meningkatkan gairah seks, selamat menikmati.

Cerita Sex Dewasa Gangbang Ibu Muda Cantik Lagi Birahi Berat

Cerita Gangbang Ibu Muda Cantik Lagi Birahi Berat
Cerita Gangbang Ibu Muda Cantik Lagi Birahi Berat
Cerita Ngentot - Saya adalah seorang mahasiswa sekolah tinggi swasta, saya belajar untuk masa depan yang baik. Saya bangga mempunyai wajah tampan dan bentuk tubuh atlet. Untuk tinggi dan berat badan yang seimbang. Yang paling membuat saya bangga pangkal paha besar, panjang 22 cm, 5 cm diameter. Salah satu teman laki-laki saya sangat iri.

Tinggi jangkung dan berat yang seimbang. Dan paling aku banggakan adalah ukuran kemaluanku yang luar biasa besarnya, panjangnya 22 cm dengan diameter 5 cm. Membuat iri teman laki-lakiku.
Namaku Indra, cukup terkenal di sekolahku. Mungkin karena aku bandel dan sering berganti-ganti cewek. Banyak teman sekolahku yang pernah aku tiduri. Mereka tergila-gila setelah menikmati kontolku yang luar biasa dan tahan lama kalau bersetubuh.

Sore itu, setelah semua pelajaran selesai aku bergegas pulang kerumah. Semua buku-buku sudah kumasukkan kedalam tas. Kustart sepeda motorku menuju jalan raya. Tapi di tengah perjalanan aku baru ingat, pulpenku tertinggal di dalam kelas.

Dengan tergesa-gesa aku balik lagi ke sekolahku. Setelah mengambil kembali pulpenku, aku berjalan lagi menuju parkir sepeda motorku. Untuk mencapai tempat parkir, aku harus melewati ruangan guru.
Ketika melewati ruangan guru-guru, aku mendengan suara mendesah-desah disertai rintihan-rintihan kecil. Aku penasaran dengan suara-suara itu. Aku mendekati pintu ruangan, suara-suara itu semakin keras. Aku semakin penasaran dibuatnya.

Kubuka pintu ruangan, dengan berjalan mengendap-endap, aku mencari tahu darimana datangnya suara-suara itu. Begitu mendekati ruangan Bu Aurel, aku terkejut. Disana kulihat Bu Aurel, guru bahasa Inggrisku yang telah setahun menjanda, sedang bercumbu dengan Pak Rio, guru olahragaku, dalam posisi berdiri.

Bibir mereka saling kecup. Lidah mereka saling sedot. Tangan Pak Rio meremas-remas pantat Bu Aurel yang padat, sedangkan tangan Bu Aurel melingkar dipinggang Pak Rio. Mereka yang sedang asik tak tahu akan kehadiranku. Aku mendekati arah mereka. Aku membungkukkan badan dan bersembunyi dibalik meja, mengintip mereka dari jarak yang sangat dekat.
Mereka menyudahi bercumbu, kemudian Pak Rio duduk dipinggir meja, kakinya menjuntai kelantai. Bu Aurel berdiri didepannya. Bu Aurel mendekati Pak Rio, dengan buasnya dia menarik celana panjang Pak Rio.

Tak ketinggalan celana dalam Pak Rio juga diembatnya. Hingga Pak Rio setengah telanjang. Bu Aurel menguru-urut kontol Pak Rio. Kontolnya yang tidak begitu besar, sedikit demi sedikit menegang. Bu Aurel membungkukkan tubuhnya, hingga wajahnya pas diatas selangkangan Pak Rio. Kontol Pak Rio diciuminya.

“Isep.. sayang.. isep.. kontolku” suruh Pak Rio.
Bu Aurel tersenyum mengangguk. Dia mulai menjilati kepala kontol Pak Rio. Terus turun kearah pangkalnya. Bu Aurel sangat pintar memainkan lidahnya dikontol Pak Rio.
“Oohh.. enakk.. sayang.., truss.., truss”.

Pak Rio mengerang ketika Bu Aurel mengulum kontolnya. Seluruh batang kontol Pak Rio masuk kemulutnya. Kontol Pak Rio maju mundur didalam mulut Bu Aurel. Tangan Bu Aurel mengurut-urut buah pelirnya.

Pak Rio merasakan nikmat yang luar biasa. Matanya merem melek. Pantatnya diangkat-angkat. Aku sangat terangsang melihat pemandangan itu. Kuraba-raba kontolku yang menegang. Kubuka retsleting celanaku.Kukocok-kocok kontolku dengan tanganku. Birahiku memuncak. Ingin rasanya aku bergabung dengan mereka, tapi keinginan itu kutahan, menunggu saat yang tepat.

Lima belas menit berlalu, Pak Rio menarik dan menjambak kepala Bu Aurel.
“Akhh.., akuu.. mauu.., ke.. keluar sayang” Pak Rio menjerit histeris.
“Keluarin aja sayang, aku ingin meminumnya” sahut Bu Aurel.
Bu Aurel tak mempedulikannya. Semakin cepat dikulumnya kontol Pak Rio dan tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal kontol Pak Rio seirama kocokan mulutnya. Kontol Pak Rio berkedut-kedut, otot-ototnya menegang.

Dan crott! crott! crott! Pak Rio menumpahkan spermanya didalam mulut Bu Aurel. Bu Aurel meminum cairan sperma itu. Kontol Pak Rio terus dijilatinya, hingga seluruh sisa-sisa sperma Pak Rio bersih. Kontol Pak Rio kemudian mengecil didalam mulutnya.

Pak Rio yang sudah mencapai orgasme kemudian turun dari meja.
“Kamu puas sayang dengan serviceku” tanya Bu Aurel.
“Puas sekali, kamu pitar sayang” puji Pak Rio sambil tersenyum.
“Gantian sayang, sekarang giliranmu memberiku kepuasan” pinta Bu Aurel.
Bu Aurel melepaskan gaunnya, juga pakaian atasnya, hingga dia telanjang bulat. Astaga ternyata Bu Aurel tak memakai apa-apa dibalik gaunnya. Aku dapat melihat dengan jelas lekuk tubuh mulusnya, putih bersih, ramping dan sexy dengan buah dada yang besar dan padat, juga bentuk memeknya yang indah dihiasi bulu-bulu yang dicukur tipis dan rapi.

Bu Aurel kemudian naik keatas meja, kakinya diselonjorkan kelantai. Pak Rio mendekatinya. Memek Bu Aurel diusap-usp dengan tangannya. Jari-jarinya dimasukkan, mencucuk-cucuk memek Bu Aurel. Bu Aurel menjerit nikmat.

“Isep sayang, isep memekku sayang” pinta Bu Aurel menghiba.
Pak Rio menurunkan wajahnya mendekati selangkangan Bu Aurel. Lidahnya dijulurkan kememek Bu Aurel. Disibaknya bibir memek Bu Aurel dengan lidahnya. Pak Rio mulai menjilati memek Bu Aurel.

“Oohh.. truss.. sayang.., jilatin terus.., akhh” Bu Aurel mendesah.
Pak Rio dengan lihainya memainkan lidahnya dibibir memek Bu Aurel. Dihisapnya memek Bu Aurel dari bagian luar kedalam. Memek Bu Aurel yang merah dan basah dicucuk-cucuknya. Kelentitnya disedot-sedot dengan mulutnya.

“Oohh.., enakk.., truss.., truss.., sayang” jerit Bu Aurel.
Hampir seluruh bagian memek Bu Aurel dijilati Pak Rio. Tanpa sejengkalpun dilewatinya.
“Akkhh.., akuu.. mauu.. ke.. keluar.. sayang” erang Bu Aurel.
Memeknya berkedut-kedut. Otot-otot memeknya menegang. Dijambaknya rambut Pak Rio, dibenamkannya keselangkangannya.

“A.. akuu.., keluarr.., sayang” Bu Aurel menjerit histeris ketika mencapai orgasme. Memeknya sangat basah oleh cairan spermanya. Pak Rio menjilati memeknya hingga bersih.
“Kamu puas Aurel?” tanya Pak Rio pendek.

“Belum! Entot aku sayang, aku ingin merasakan kontolmu” pinta Bu Aurel.
“Maaf Aurel! Aku tak bisa, aku harus pulang”.
“Nanti istriku curiga, aku pulang sore” sahut Pak Rio menolak.
“Kamu pengecut Rio! Dikasih enak aja takut!” kata Bu Aurel jengkel.

Matanya meredup, memohon pada Pak Rio. Pak Rio tak mempedulikannya. Dia mengenakan celananya, kemudian berlalu meninggalkan Bu Aurel yang menatapnya sambil memohon.
Ini kesempatanku! Pikirku dalam hati. Nafsu birahiku yang sudah memuncak melihat mereka saling isap, ingin disalurkan. Setelah Pak Rio berlalu, kudekati Bu Aurel yang masih rebahan diatas meja. Kakinya menggantung ditepi meja.

Dengan hati-hati aku berjalan mendekat. Kulepaskan baju seragamku, juga celanaku hingga aku telanjang bulat. Kontolku yang sudah menegang, mengacung dengan bebasnya. Sampai didepan selangkangan Bu Aurel, tanganku meraba-raba paha mulusnya.
Rabaanku terus keatas kebibir memeknya. Dia melenguh. Kusibakkan bibir memeknya dengan tanganku. Kuusap-usap bulu memeknya. Kudekatkan mulutku keselangkangannya. Kujilati bibir memeknya dengan lidahku.

“Si.. siapa.., kamu” bentak Bu Aurel ketika tahu memeknya kujilati.
“Tenang Bu! Saya Indra murid Ibu! Saya Ingin memberi Ibu kepuasan seperti Pak Rio” sahutku penuh nafsu.

Bu Aurel tidak menyahut. Merasa mendapat angin segar. Aku semakin berani saja. Nafsu birahi Bu Aurel yang belum tuntas oleh Pak Rio membuatnya menerima kehadiaranku.
Aku melanjutkan aktivitasku menjilati memek Bu Aurel. Lubang memeknya kucucuk dengan lidahku. Kelentitnya kusedot-sedot.

“Oohh.., truss.. Indra.., truss.. isep.. sayang” pintanya memohon.
Hampir setiap jengkal dari memek Bu Aurel kujilati. Bu Aurel mengerang menahan nafsu birahinya. Kedua kakinya terangkat tinggi, menjepit kepalaku.

Lima belas menit berlalu aku menyudahi aktivitasku. Aku naik keatas meja. Aku berlutu diatas tubuhnya. Kontolku kuarahkan kemulutnya. Kepalanya tengadah. Mulut terbuka menyambut kehadiran kontolku yang tegang penuh.

“Wow! Gede sekali kontolmu!” katanya sedikit terkejut.
“Isep Bu! Isep kontolku!” pintaku.
Bu Aurel mulai menjilati kepala kontolku, terus kepangkalnya. Pintar sekali dia memainkan lidahnya.
“Truss.. Buu.. teruss.., isepp” aku mengerang merasakan nikmat.
Bu Aurel menghisap-isap kontolku. Kontolku keluar masuk didalam mulutnya yang penuh sesak.
“Akuu.. tak.., tahann.., sayang! Entot aku sayang” pintanya.
“Ya.., ya.. Buu” sahutku.

Aku turun dari meja, berdiri diantara kedua pahanya. Kugenggam kontolku, mendekati lubang memeknya. Bu Aurel melebarkan kedua pahanya, menyambut kontolku. Sedikit demi sedikit kontolku memasuki lubang memeknya. Semakin lama semakin dalam. Hingga seluruhnya amblas dan terbenam. Memeknya penuh sesak oleh kontolku.
Aku mulai mengerakkan pantatku maju mundur. Klecot!Klecot! Suara kontolku ketika beradu dengan memeknya.

“Ooh.., nik.. matt.., sayang.., truss” Bu Aurel mendesah.
Kuangkat kedua kakinya kebahuku. Aku dapat melihat dengan jelas kontolku yang bergerak-gerak maju mundur.
“Ooh.., Buu.., enakk.. banget.., memekmu.., hangat” desahku.
Sekitar tiga puluh menit aku menggenjotnya, kurasakan memeknya berkedut-kedut, otot-ototnya menegang.
“Akuu.., tak.. tahan.., Indra, aku.. mau.. keluarr” jeritnya.
“Tahan.. Buu.., aku.. masih tegang” sahutku.
Dia bangun duduk dimeja memegang pinggangku erat-erat, mencakar punggungku.
“Akkhh.., akuu.. keluar” Bu Aurel menjerit histeris.
Nafasnya memburu. Dan kurasakan memeknya sangat basah, Bu Aurel mencapai orgasmenya. Ibu guruku yang sudah berumur 37 tahun menggelepar merasakan nikmatnya kusetubuhi.
Aku yang masih belum keluar, tak mau rugi. Kucabut kontolku yang masih tegang. Kuarahkan kelubang anusnya. Kedua pahanya kupegang erat.
“Ja,.jangan.., Indra” teriaknya ketika kepala kontolku menyentuh lubang anusnya.
Aku tak memperdulikannya. Kudorong pantatku hingga setengah batang kontolku masuk kelubang anusnya yang sempit.

“Aow! Sakitt.. cabutt.., Indra.., aku.. sakitt.. jangan” teriaknya keras.
Kusodok terus hingga seluruh batang kontolku amblas. Kemudian dengan perlahan tapi pasti kugerakkan pantatku maju mundur.
Teriakan Bu Aurel mengendor. Berganti dengan desahan-desahan dan rintihan kecil. Bu Aurel sudah bisa menikmati sentuhan kontolku dianusnya.
“Jadi dicabut ngga Bu” candaku.
“Jangan sayang, enak banget” katanya sambil tersenyum.
Kusodok terus lubang anusnya, semakin lama semakin cepat. Bu Aurel menjerit-jerit. Kata-kata kotor keluar dari mulutnya. Aku semakin mempercepat sodokanku ketika kurasakan akan mencapai orgasme.

“Buu.., akuu.. mauu.. ke.. keluarr” aku melolong panjang.
“Akhh.. akuu juga sayang” sahutnya.
Crott! Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma yang sangat banyak dilubang anusnya. Kutarik kontolku. Kuminta dia turun dari meja untuk menjilati kontolku. Bu Aurel menurutinya. Dia turun dari meja dan berlutut dihadapanku. Kontolku dikulumnya. Sisa-sisa spermaku dijilatinya sampai bersih.

“Kamu hebat Indra, aku puas sekali” pujinya.
“Aku juga Bu” sahutku.
“Baru kali ini memekku dimasuki kontol yang sangat besar” katanya.
“Ibu mau khan terus menikmatinya” kataku.
“Tentu sayang” jawabnya sambil berdiri dan mengecup bibirku.
Akhirnya kami beristirahat sehabis merengkuh kenikmatan. Kenikmatan selanjutnya kudapatkan dirumahnya. Bu Aurel, guruku ternyata hyperseks. Dia kuat sekali ngentot. Satu malam bisa sampai empat kali. END by cerminhikmat.blogspot.com Baca kisah seks bergambar sebelumnya menyebabkan meningkatnya birahi Seks mu " Cerita Sex Ngentot Tante Paruh Baya di Mobil " – Cerita Seks Bergambar, Cerita Sex Dewasa, Cerita Mesum Ngentot – Tags: Kumpulan Cerita Sex Dewasa, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Bergambar, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Tante, Cerita Sedarah, Cerita Sex Selingkuh, Cerita Sex 2016, Cerita Panas, Cerita Sex Janda

Related Posts

Cerita Gangbang Ibu Muda Cantik Lagi Birahi Berat
4/ 5
Oleh